Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia – Penggunaan bahan kimia di pabrik pengolahan air atau air limbah ada di mana-mana. Kehadiran bahan kimia dikatakan membuat pengolahan air atau air limbah lebih cepat dan mudah. Namun, sistem pengolahan air tidak boleh hanya mengandalkan bahan kimia.
Bahan kimia yang digunakan secara berlebihan di Water Treatment Plant pasti akan menimbulkan banyak masalah baru. Beberapa di antaranya adalah peningkatan biaya bahan kimia, peningkatan TDS, flok atau lumpur yang tidak mengendap.
Sehingga kita harus bisa mengurangi dan mengefektifkan penggunaan bahan kimia agar prosesnya bisa berjalan lebih baik.
Berikut adalah 6 Cara Anda dapat Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia di Water Treatment Plant
1. Menggunakan pretreatment
Tujuan utama penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan air atau air limbah adalah untuk memisahkan padatan terlarut dan limbah sejenis dari air. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan pra-perawatan untuk mengurangi bahan kimia.
Perlakuan awal yang dimaksud adalah membuat jalur sedimentasi untuk jalur atau bisa juga membuat jalur dengan banyak jebakan kotoran. Ini membuat proses perawatan lebih mudah dengan konsumsi bahan kimia yang lebih sedikit.
2. Memilih bahan kimia yang tepat
Cara kedua untuk mengurangi penggunaan bahan kimia tentunya adalah dengan memilih bahan kimia yang tepat.
Anda dapat mengganti flokulan dengan jenis ionik atau non-ionik. Anda juga dapat mencoba berbagai koagulan karena Anda sebenarnya dapat menemukan banyak koagulan alternatif di pasaran dengan harga lebih murah.
3. Bagi lagi proses pencampuran kimia
Pencampuran dapat dilakukan dengan proses in-line dengan mixer statis atau dengan menggunakan bejana reaksi khusus. Untuk reaksi yang lebih baik, Anda dapat menambahkan mixer statis ke saluran Anda untuk memungkinkan reaksi berjalan lebih sempurna sebelum memasuki bejana reaksi.
Dengan cara ini, proses penggunaan bahan kimia dapat dikurangi.
4. Meminimalkan efek sebelum proses sedimentasi
Tabrakan atau tumbukan dalam proses reaksi dapat membuatnya lebih cepat dan lebih sempurna. Namun, begitu proses reaksi telah terjadi dan rantai ikatan serpihan telah terbentuk, tumbukan dapat memutuskannya.
Oleh karena itu, untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berlebih dan tidak lagi mengambil jeda lumpur. Anda dapat mengurangi dampaknya. Benjolan disebabkan oleh benturan dan tekanan. Oleh karena itu, kurangi guncangan dengan mengurangi tikungan pada pipa dan turbulensi dari pompa.
Biasakan menggunakan gravitasi untuk proses setelah reaksi.
5. Modifikasi garis reaksi menurut biologi
Air limbah yang memiliki kandungan pencemar organik yang cukup tinggi dapat menjadikan proses biologis sebagai proses pengolahan yang utama. Untuk melakukan ini, kita dapat menukar aliran reaksi kimia dengan reaksi biologis. Artinya sejumlah proses kimia diklasifikasikan dalam proses biologis setelah proses sedimentasi.
Proses ini mengurangi jumlah lumpur sehingga bahan kimia juga dapat berkurang secara otomatis.
6. Peningkatan proses pencampuran dengan baffle
Munculnya pusaran pada tangki reaksi membuat proses reaksi menjadi tidak sempurna karena campuran kimianya tidak homogen. Untuk itu, saya sarankan menaikkan baffle agar lebih banyak terjadi tumbukan dan campuran kimia menjadi lebih sempurna.
WTP ini banyak digunakan di industri baik untuk keperluan operasional, boiler maupun kebutuhan primer sebagai produk perusahaan anda yang dijual ke area sekitar. WTP juga digunakan secara individual di rumah tangga, apartemen, hotel dan pusat perbelanjaan.
Sehingga bisnis perusahaan Anda dapat bergerak ke arah ketenaran yang ingin Anda capai. Hanya di sini masalah Anda dapat diselesaikan. Jika Anda membutuhkan Root Blower, PT Solution Energy Indonesia, partner terbaik Anda dalam pengolahan air bersih. / Dy
Baca Juga: 4 Cara Membuat Instagram Bisnis Menarik untuk Jualan Kosmetik