Ambulans merupakan salah satu fasilitas kesehatan berupa kendaraan yang berfungsi untuk mengangkut pasien dalam keadaan darurat ataupun korban kecelakaan. Kata ambulans digunakan untuk menyebut mobil yang disediakan untuk mengangkut satu pasien dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya. Selain itu, ambulans juga dapat digunakan untuk membawa peralatan kesehatan untuk pasien yang berada di luar daerah rumah sakit.
Ketika mobil ini beroperasi di jalanan, kita dapat melihat bahwa ambulans dilengkapi dengan lampu rotator yang memiliki dua macam warna. Ada yang berwarna merah, dan ada yang berwarna biru. Selain itu, mobil ini biasanya juga dilengkapi dengan sirine yang akan berbunyi kencang saat melaju di jalanan. Di depan mobil ini ada sticker ‘AMBULANCE’ berukuran besar dengan huruf kapital yang terbalik penulisannya. Hal ini bertujuan agar kendaraan di depannya dapat membaca tulisan tersebut melalui spion dan dapat memberi jalan bagi mobil ambulans.
Penggunaan Ambulance di Masyarakat
Karena merupakan mobil yang digunakan di dunia kesehatan, maka mobil ini menjadi prioritas layaknya mobil pemadam kebakaran dan mobil kepolisian. Saat beroperasi, mobil ini harus diberi jalan agar pasien yang berada di dalamnya cepat mendapat pertolongan dari para tenaga medis. Mobil ambulans juga diberi hak khusus oleh negara untuk menerobos lampu merah dan juga melanggar sejumlah peraturan lalu lintas lainnya.
Ternyata ambulans yang beroperasi di negara kita pun ada bermacam-macam. Ada ambulans dari rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Ada ambulans dari puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dan juga ambulans dari PMI (Palang Merah Indonesia). Serta ada ambulans dari tim SAR (Search And Rescue) dan juga ambulans klinik tertentu.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas peralatan kesehatan yang disediakan di ambulans sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Berbagai macam alat kesehatan dan juga fungsinya juga akan dipaparkan pada poin-poin di bawah ini. Yuk, kita simak langsung ulasannya!
Unit Pasokan Oksigen
Bagi setiap makhluk hidup, bernapas merupakan suatu kebutuhan utama. Tanpa bernapas, maka semua makhluk hidup di dunia akan mati. Begitu pula dengan manusia yang hidup tanpa adanya oksigen. Kunci penting dalam setiap penyelamatan nyawa pasien yang dibawa menggunakan ambulans adalah pernapasan.
Maka dari itu, unit pasokan oksigen merupakan salah satu dari sekian banyak peralatan kesehatan yang wajib tersedia di dalam ambulans. Tabung oksigen merupakan sebuah wadah berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung oksigen. Oksigen dalam tabung ini biasa digunakan sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien yang mengeluh kesulitan bernapas. Selain itu, unit pasokan oksigen ini juga dapat membantu orang-orang dengan gejala penyakit gagal jantung dan penyakit pernapasan akut. Tabung ini terbuat dari baja yang kuat dan kokoh serta tidak gampang penyok. Setelah diteliti, ternyata kadar oksigen yang dapat ditampung di dalam tabung ini mencapai angka hingga 95%.
Tidak hanya itu, sebagai pelengkap tabung oksigen ternyata terdapat alat lain yang bernama regulator oksigen. Alat ini bekerja bersamaan dengan tabung oksigen untuk memastikan suplai oksigen ke dalam tubuh tetap terjaga baik dan mencukupi. Regulator ini sendiri terdiri dari flowmeter, indikator tekanan di dalam tabung, dan juga humidifier.
Untuk informasi, regulator oksigen berbeda dengan ventilator. Ventilator hanya dapat digunakan di ruang ICU (Intensive Care Unit) dan membutuhkan tenaga listrik. Tetapi regulator oksigen tidak menggunakan tenaga listrik dan dapat digunakan dimana saja, termasuk di dalam ambulans.
Nebulizer
Nama dari alat ini mungkin terasa asing bagi kaum awam yang tidak berkecimpung di bidang kesehatan. Nebulizer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk megubah bentuk obat-obatan yang awalnya berwujud cair menjadi gas. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengobatan bagi para pasien yang memiliki keluhan kesulitan pada pernapasan. Selain itu, alat ini juga dapat memberikan kelegaan bagi para pasien yang mengalami penyempitan saluran pernapasan.
Nebulizer sendiri ada yang membutuhkan listrik sebagai sumber energi dan ada pula yang tidak membutuhkannya. Nebulizer kerap digunakan karena uap yang dihasilkan lebih halus bila dibandingkan dengan hasil uap dari inhaler. Sehingga penyerapan ke bagian paru-paru yang dituju pun menjadi lebih mudah.
Setelah mengubah obat cair menjadi bentuk uap, hasil uap tersebut akan diteruskan menggunakan selang sampai ke masker yang dikenakan pasien. Uap yang mengandung obat itulah yang akan dihirup perlahan-lahan oleh para pasien. Saat sedang melakukan pengobatan dengan menggunakan alat ini, maka para pasien diharuskan duduk tenang selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.
Oksimeter
Oksimeter merupakan salah satu peralatan kesehatan yang digunakan untuk mengukur denyut nadi seorang pasien. Mungkin alat ini masih tergolong asing bagi masyarakat awam. Namun bagi kalangan yang berkecimpung dalam dunia kesehatan, alat ini tentu sudah terasa sangat familiar. Pulse oximetry atau pulse oximeter juga dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah pasien. Hal ini bertujuan untuk mengambil data secara umum yang dapat digunakan untuk menentukan langkah pengobatan selanjutnya bagi pasien.
Alat ini dapat mendeteksi kadar oksigen dalam darah tanpa harus dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Cara penggunaan alat ini pun sangat praktis dan ukurannya juga tidak terlalu besar. Hasil pengukuran oleh oksimeter ini dipampangkan dalam bentuk persentase. Serta hasil pengukuran kadar oksigennya dapat dilihat dalam SpO2. Cara kerja oksimeter adalah dengan menjepitkan salah satu jari ke celah yang ada, dan tunggu hasil pengukurannya muncul pada layar. Alat ini dilengkapi dengan sensor infra red (infra merah) sehingga akan sangat sensitif terhadap perubahan kadar oksigen pada pasien.
Berdasarkan prosedur penggunaan alat ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengukur kadar oksigen pasien. Yaitu sebelum melakukan pengukuran, pastikan tidak ada cat kuku ataupun darah kering yang menempel pada kulit jari yang akan dijepitkan. Dan sebisa mungkin daerah yang akan dijepit terlebih dahulu dihangatkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan menghindari kesalahan pada pengukuran jari pasien di ambulans. Setelah jari tangan pasien dijepitkan, baringkan tangan di daerah dada tepatnya di bagian atas jantung. Dan Ketika proses pengukuran sedang berlangsung, hindari bergerak terlalu banyak karena akan turut mempengaruhi hasil pengukuran.
Tidak hanya itu, hindari penggunaan pulse oximeter pada lengan yang sedang dalam pengukuran tekanan darah otomatis. Karena hal ini akan menyebabkan terhambatnya aliran darah yang tentunya akan mempengaruhi hasil pengukuran pada pasien. Selain itu, penggunaan alat ini pada orang yang termasuk perokok adalah sebuah kesia-siaan belaka.
Alat Hisap Regulator Permanen dan Portabel
Peralatan kesehatan yang disediakan di ambulans selanjutnya adalah alat hisap regulator. Alat ini merupakan suatu perlengkapan yang wajib tersedia dalam setiap unit ambulans kesehatan. Kedua jenis alat hisap regulator ini dapat digunakan, yaitu yang bersifat permanen dan juga portabel. Alat hisap regulator dapat juga disebut sebagai suction pump. Tidak hanya itu, di masyarakat alat ini juga dikenal dengan nama vacuum regulator, suction controller, slym zuiger dan mucus extractor. Fungsi utama dari alat ini adalah untuk menghisap lendir dan cairan yang dapat mengganggu pernapasan pasien yang berada dalam ambulans.
Suction pump memiliki beberapa bagian yang harus diperhatikan dan dipelajari saat akan menggunakannya. Seperti botol penampung cairan sebagai wadah lendir yang dihisap. Ada yang memiliki satu botol dan ada juga yang memiliki dua botol. Ada juga mesin dari alat ini, selang, suction regulator, dan manometer. Tidak hanya itu ada pula bagian yang disebut sebagai overflow protection. Bagian ini berfungsi sebagai pelampung untuk mengamankan bila terjadi kelebihan cairan.
Fungsi dari alat hisap regulator ini mungkin terkesan tidak terlalu penting. Memang benar bahwa setelah mendapat perlakuan dengan alat ini, setiap pasien harus tetap mendapat penanganan lanjutan di rumah sakit. Namun alat hisap regulator ini dapat menjadi salah satu pertolongan pertama yang cukup praktis saat situasi sedang gawat darurat. Setelah mobil ambulans sampai di rumah sakit yang dituju, maka prosedur lanjutan akan tetap dilaksanakan sesuai ketentuan pihak rumah sakit.
Sphygmomanometer
Ketika mendengar atau membaca kata ini, maka Sebagian orang mungkin akan kesulitan untuk mengetahui alat apakah yang dimaksud. Namun ketika telah melihat bentuk dan penampakan dari alat ini, maka masyarakat umumnya pasti mengetahui dan familiar dengan alat ini. Sphygmomanometer merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang. Istilah lain yang lebih dikenal di masyarakat awam untuk menyebut alat ini adalah tensimeter.
Tidak seperti pengukur tekanan darah konvensional, sphygmomanometer merupakan alat yang sangat canggih dan sudah beradaptasi dengan zaman modern. Alat ini sudah dioperasikan dengan sistem digital dan tingkat akurasinya semakin membaik. Alat ini juga merupakan salah satu peralatan kesehatan yang wajib ditemui dalam suatu unit ambulans. Karena mengetahui tekanan darah merupakan salah satu prosedur yang sangat penting untuk mengetahui kondisi seorang pasien.
Alat ini dapat mengukur tekanan darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh pasien. Sphygmomanometer juga dapat mengetahui berapa tekanan darah pada saat keluar dari jantung dan saat masuk Kembali ke dalam jantung. Penyakit yang berhubungan dengan alat ini adalah hipertensi dan hipotensi. Hipertensi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pasien dengan tekanan darah di atas batas normal. Sedangkan hipotensi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pasien dengan tekanan darah di bawah batas normal.
Perlengkapan P3K
Peralatan kesehatan yang disediakan di ambulans selanjutnya adalah P3K. P3K merupakan singkatan dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Peralatan P3K yang disediakan di ambulans dapat berupa kotak maupun disimpan dalam tas khusus.
Nama lain dari perlengkapan P3K yang dikenal di masyarakat adalah first aid kit ataupun first aid box. Fungsi dari perlengkapan ini adalah sebagai pertolongan awal bagi pasien sebelum ditindaklanjuti oleh pihak rumah sakit. Peralatan ini bersifat wajib disediakan di dalam ambulans karena fungsinya sangat mendukung fungsi utama dari ambulans bagi pasien.
Banyak benda yang dapat kita temui di dalam kotak P3K ini. Yaitu ada berbagai pembalut luka seperti aneka perban,plester dan kain kasa steril. Ada pula kapas kesehatan yang berguna untuk membersihkan luka pasien sebelum diobati. Plester cepat juga tersedia untuk menutup luka kecil yang tidak terlalu mengkhawatirkan. Tidak ketinggalan juga kain segitiga atau mittela yang biasa digunakan untuk membalut gendongan tangan serta luka pada bagian kepala pasien. Terdapat pula instrument sederhana seperti gunting kecil, pinset dan juga jarum peniti. Gunting digunakan untuk memotong plester dan perban sehingga mendapat ukuran yang sesuai.
Disediakan pula masker dan sepasang sarung tangan sekali pakai. Ada kantong plastik bersih, gelas untuk mencuci mata, dan aquades. Aquades biasa digunakan untuk membersihkan mata ataupun luka pada pasien. Tidak hanya itu, cairan alkohol 70% dan cairan iodin juga turut disediakan dalam perlengkapan ini. Cairan alkohol 70% digunakan oleh para petugas ambulans sebagai antiseptik dalam membersihkan luka korban kecelakaan.
Ada juga lampu senter yang berguna saat dilakukannya pengecekan kondisi korban kecelakaan yang diduga pingsan. Bila pupil membesar ataupun tidak sama antara mata kanan dan mata kiri maka korban memang benar-benar pingsan. Namun bila pupil mata justru mengecil saat disinari oleh lampu senter, makan korban masih dalam keadaan sadar. Untuk panduan lebih lengkap cara penggunaan peralatan P3K dan juga fungsinya dapat dilihat pada buku panduan yang biasanya disediakan.
Stretcher
Stretcher merupakan sebuah peralatan kesehatan yang wajib tersedia di setiap unit mobil ambulans. Alat ini merupakan alat yang vital karena berfungsi untuk memindahkan pasien dari mobil ambulans sampai ke ruangan rumah sakit tujuan.
Stretcher atau tandu yang pada umumnya tersedia di dalam ambulans adalah jenis ambulance stretcher. Namun ternyata, ada juga beberapa jenis stretcher lainnya yang dapat kita temui di berbagai unit ambulans yang beroperasi.
Ambulance stretcher berbentuk dan berfungsi sama seperti ranjang tempat tidur pasien. Namun bedanya, alat ini telah didesain sederhana sehingga mempermudah proses mobilitas pasien dari mobil ke ruangan rumah sakit yang dituju. Alat ini juga dilengkapi dengan roda sehingga cara menggerakkannya bisa dengan cara didorong ataupun ditarik.
Tidak jauh berbeda, ada pula jenis yang dinamakan automatic multipurpose ambulance stretcher. Dengan namanya yang cukup panjang, ternyata alat ini memiliki berbagai fungsi yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan ambulance stretcher biasa. Selain berfungsi untuk memindahkan pasien, stretcher ini juga dapat digunakan sebagai emergency bed ataupun dilipat menjadi kursi roda.
Yang selanjutnya adalah stretcher yang sederhana dan berbentuk seperti sebuah tandu yang digerakkan dengan cara diangkat. Nama dari alat ini adalah folding stretcher yang berbentuk seperti tandu yang dapat dilipat. Tandu jenis ini biasa digunakan dalam Tindakan evakuasi korban bencana atau penyelamatan kemanusiaan dengan cedera ringan.
Jenis tandu selanjutnya adalah scoop stretcher. Tandu dengan jenis ini biasa digunakan untuk mengevakuasi korban yang lokasinya tidak dapat dijangkau dengan menggunakan tandu jenis lainnya. Jenis tandu scoop stretcher ini juga dilengkapi dengan strap atau pengikat sehingga korban tidak mudah terjatuh.
Kerangka semua stretcher umumnya terbuat dari aluminium yang ringan sehingga tidak menambah beban saat diangkat. Alas tidurnya pun terbuat dari bahan yang aman dan nyaman. Tandu yang tersedia dalam berbagai bentuk dan juga warna. Namun biasanya alat ini berwarna oranye terang dan mencolok.