Indonesia merupakan negara dengan jumlah pulau yang sangat banyak. Keadaan itulah yang menyebabkan negara tercinta ini memiliki kekayaan kebudayaan yang melimpah. Hal seperti budaya Sulawesi lah yang patut kita lestarikan.
Salau satunya ialah pulau Sulawesi merupakan salah satu dari sekian ribu pulau yang ada di Indonesia. Jika dilihat dari bentuk fisiknya menyerupai huruf “K”. Pulau Sulawesi memiliki budaya yang indah dan menawan. Budaya Sulawesi yang memiliki ciri khas yang unik inilah yang selalu menarik perhatian masyarakat dari seluruh penjuru dunia.
Salah satu provinsi yang manarik perhatian masyarakat dari seluruh belahan dunia ialah Sulawesi Selatan. Budaya Sulawesi Selatan ini sangat beragam. Dengan banyaknya berbagai suku yang mendiami wilayah ini membuat tradisi dan kebudayaannya pun beragam. Mulai dari bahasa, makanan adat, pakaian adat, rumah adat hingga upacara adat memiliki filosofi tersendiri serta tujuan masing-masing.
Kearifan Lokal
Apabila berkunjung ke Sulawesi Selatan, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam, namun juga belajar tentang kekayaan budaya lokal. Sebagian besar kebudayaan di Sulawesi Selatan masih terjaga dan menjadi kearifan lokal hingga sekarangi. Sulawesi Selatan pun memiliki beberapa desa adat dan masih menjujung tinggi kebudayaannya.
Desa adat ini merupakan desa yang masih berpegang teguh dengan adat istiadat sejak nenek moyang terdahulu. Berikut ini desa adat di Sulawesi Selatan yang bisa di kunjungi dan masih mempertahankan budaya Sulawesi. Berikut ialah lima kampun adat yang terdapat di Sulawesi Selatan.
Kampung Adat Karampuang, Sinjai
Desa Tompo Bulu, Bulupoddo memiliki ritual unik teruntuk siapa saja yang ingin berkunjung ke daerah desa tersebut. Sebagai bentuk penghormatan pada para leluhur, pengunjung harus mengambil sebuah batu dan selembar daun. Kemudian meletakkan batu tersebut di atas daun.
Masyarakat di sini menganut matrilineal dan sangat menjunjung tinggi derajat serta harkat dan martabat wanita. Bahkan rumah adat Karampuang sendiri pun memiliki filosofi sebagai tubuh manusia. Di desa inipun memiliki beberapa objek yang dikeramatkan, antara lain yaitu sebuah kolam tua untuk memandikan balita dan makam purba.
Kampung Adat Sillanan, Tana Toraja
Daerah yang sangat tidak asing lagi bagi khalayak umum ialah Tana Toraja, salah satu desa yang masih mempertahankan adat dan budayanya yaitu Desa Sillanan, Mengkendek. Desa ini dikenal dengan julukan Desa Bebatuan, sebab seluruh permukaan tanah di desa ini berasal dari batu kapur.
Sebagian besar penduduk di sini mata pencaharian ialah petani kopi dan sayuran. Sehingga pengunjung tidak hanya dapat melihat rumah adat Tongkonan yang dilengkapi lumbung padi, namun juga terdapat perkebunan kopi dan sayuran sebagai agrowisata yang sangat indah dipandang. Selain itu terdapat Sumur Tintiri yang merupakan sumur adat di desa ini. Sumur tersebut dipercaya dapat membuat awet muda.
Desa Pallawa, Tana Toraja
Desa yang terletak di Kecamatan Sesean ini merupakan komplek adat kuno yang masih terjaga keasliannya sejak jaman nenek moyang terdahulu. Tongkonan yang terdapat di desa ini pun memiliki usia yang jauh lebih tua apabila dibandingkan dengan di Kete Kesu. Pengunjung juga dapat belajar budaya Sulawesi yaitu menenun di desa ini.
Aksesibilitas yang lebih sulit untuk sampai di lokasi ini menyebabkan kurangnya antusias dan informasi pendatang untuk mengunjungi desa ini.
Kampung Adat Ammatoa, Bulukumba
Tahukah kamu bahwa terdapat salah satu kampung adat tertua di Sulawesi Selatan yang dapat kamu kunjungi? Kampung adat tersebut tepatnya di Desa Tana Towa, Kajang, Bulukumba. Suku Kajang dikenal memiliki ilmu gaib dan kepercayaan pada hal berbau mistis. Maka dari itulah suku ini termasuk suku yang cukup disegani.
Selain itu, keunikan yang suku ini miliki ialah dalam hal berpakaian. Penduduk Desa Ammatoa berpakaian dengan mengenakan pakaian serba hitam dari hasil tenunan dengan pewarna alami. Warna hitam itu sendiri dipercaya memiliki makna kesetaraan, kesederhanaan dan bersahaja.
Keunikan lainnya juga terlihat dari bentuk, warna dan ukuran rumah dari suku ini yang seragam terdiri dari dinding papan dan atap rumbia serta menghadap ke kiblat. Berbeda dengan rumah Ammatoa menggunakan dinding bambu.
Desa Kete Kesu, Toraja Utara
Desa terakhir dalam list keindahan adat dan budaya Sulawesi ini sangat dikenal dengan banyak orang. Desa Kete Kesu sudah terkenal dengan kebudayaannya di kancah internasional, keren banget kan?
Jika hendak berkunjung ke sini, pengunkan akan menjumpai barisan Tongkonan, rumah adat Toraja yang sering kita lihat di dalam majalah dan internet. Budaya Sulawesi yang lain dalam kampung adat ini ialah terdapat tradisi kubur tebin. Ini merupakan orang yang sudah meninggal dikuburkan di sebuah tebing dan ditandai dengan patung kayu yang menyerupai mendiang.
Keberagaman suku di daerah Sulawesi ini tentu sangat menarik untuk segi pengetahuan dan hiburan. Budaya Sulawesi patut di lestarikan. Salah satu wujud mempertahankan kebudayaan daerah lokak yaitu dengan mendirikan desa adat. Semoga Indonesia akan selalu indah dan berjaya. Salam Budaya dan Cinta Indonesia.